RSS

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN



 Perkembangbiakan vegetatif buatan 

Tujuan perkembang biakan vegetatif buatan :
• Memperoleh tumbuhan baru dengan cepat
• Memperoleh hasil sesuai yang diinginkan
• Tumbuhan mampu hidup di segala musim
• Cepat berbuah

Macam perkembangbiakan vegetatif buatan:
• Mencangkok
• Menyambung / kopulasi
• Menempel /okulasi
• Menstek
• Merunduk


A.      MENCANGKOK 


 





Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya dengan jalan mengerat den mengelupas pembuluh tapis dan menghilangkan kambiumnya dan diberi media tanam agar tumbuh akar.

Syarat tanaman yang dapat dicangkok:
Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium,

Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda dan tidak rimbun. Jika  rimbun pangkas dulu sisakan daun sedikit sehingga nantinya saat penanaman tidak banyak terjadi penguapan.
2. Dari pangkal dahan  antara 7cm-10cm kuliti / sayatlah hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3. Kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4. Tutup dengan tanah berhumus, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
5. Ikat pada kedua ujungnya dan juga tengahnya. Bila pembungkusnya menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar.
6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut,
8. kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.


B.       MENYAMBUNG / KOPULASI / GRAFTING

 







kopulasi (menyambung) adalah teknik penggabungan dua tanaman dari spesies yang sama, tetapi berbeda sifat dengan cara menyambungkan ujung suatu tanaman dengan tanaman yang lain sebagai pohon utama.
Tujuan kopulasi sama dengan okulasi yaitu menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda tetapi masih satu keluarga. Contoh kopulasi antara lain tanaman terung disambung dengan tomat. Contoh buah-buahan yang biasa dikopulasi adalah mangga dan durian.


Bahan dan alat yang diperlukan :

1. Semaian biji tanaman sebagai batang bawah mempunyai akar kuat
2. Pucuk cabang dari tanaman sejenis (satu genus/kerabat ) yang memiliki sifat yang baik
3. Pisau atau karter yang tajam dan bersih
4. Tali rafia / selotip
5. Kantong plastik bening


Cara melakukan :

1. Siapkan calon batang atas dari bibit yang berbuah unggul
2. Siapkan calon batang bawah dari pohon yang berbatang kuat dan
potoglah pucuk cabang yang ada hingga tersisa batang bawah saja
3. Untuk calon batang atas, pilihlah pucuk cabang yang lengkap dengan kuncup daun.
dan batang atas TIDAK BOLEH lebih besar dari batang bawah
4. Buanglah daun-daun pada calon batang atas dan sisakan dua helai yang paling ujung
5. Potong daun yang tinggal dua helai itu hingga tersisa ¼ helai
6. Belah miring bagian batang bawah ( setelah pucuknya dipotong )
7. Potongan batang atas berbentuk baji. Panjang irisan sama dengan panjang velan
8. Batang atas disisipkan kebelahan batang bawah sehingga kambium keduanya bisa bertemu
9. Ikat Sambungan itu dengan tali rafia /selotip serapat mungkin
10. Bungkusi setiap sambungan dengan plastik.
Setelah tumbuh, plastik bisa dilepas


C.       OKULASI / MENEMPEL TUMBUHAN

 

Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yg bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain dari batang bawah sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman yang baru.
Okulasi merupakan teknik pembiakan tanaman secara vegetatif dengan cara menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman.
Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tumbuhan yang baik.
Prinsip dasar dari okulasi adalah penempelan atau penggabungan batang bawah dengan batang bagian atas.

Kebaikan yang diharapkan dari batang bawah biasanya sistem perakarannya yang baik, sedangkan batang bagian atas biasanya diharapkan adalah produknya.
Apabila bibit hasil okulasi ditanam di lapangan maka biasanya disebut tanaman okulasi dan bila yang ditanam berasal dari biji biasanya disebut tanaman semai.

LANGKAH KERJA MENEMPEL OKULASI
1.        Siapkan calon mata tunas  dari pohon tumbuhan bibit yang sesuai kita kehendaki
2. Siapkan calon batang bawah dari pohon yang berbatang kuat dan mempunyai mata tunas
3. Untuk calon batang bawah, iris dan sayat kulit batang yang memiliki mata tunas yang akan kita tempeli dan sayatan itu dibuang (ingat kambium/getah jangan sampai rusak /kering ).
4. Untuk mata tunas yang akan ditempel , iris dan sayat kulit batang yang memiliki mata tunas dengan ukuran sayatan sama dengan sayatan batang bawah (langkah kerja no 3) juga kambium tidak boleh rusak /kering.
5.  Sayatan matatunas langkah kerja no 4 ditempelkan batang bawah yang sudah disayat pada langkah kerja no 3. Kemudian ikat dengan tali rafia bersih dan mata tunas jangan ikut terikat.
6. Jika kita menghendaki yang tumbuh hanya  mata tunas yang kita tempel maka potonglah semua cabang dahan /ranting yang tumbuh pada batang bawah sehingga nantinya yang akan tumbuh mata tunas yang kita tempel saja.
7.  Jika mata tunas tetap hijau bahkan tumbuh kuncup berarti menempel / oklasinya
Berhasil


D.      MERUNDUK / MENUNDUK / LAYERING

Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah.
Jadi, batang tanaman itu ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak.
Tetapi, kita harus menimbun batang tanaman dengan tanah, sehingga dari ruas-ruas batang tanaman tersebut akan tumbuh akar dan menjadi tanaman yang baru.
Syarat merunduk:
1) Bercabang panjang
2) Bercabang lentur
3) Cabangnya dekat dengan tanah
4) Cabangnya tidak rapuh / mudah patah
Cara merunduk juga dapat dilakukan dengan dua cara . Yaitu dengan cara Merunduk biasa dan Merunduk majemuk .
o Merunduk biasa : Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei
o Merunduk majemuk : Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur .
Cabang tanaman dirundukkan,kecuali ujung cabangnya,hingga masuk ke dalam (atau ditimbun) tanah.setelah terbentuk akar maka ruas-ruas batang yang telah berakar tersebut dipotong dari pohon induknya dan dapat dibawa ke tempat lain.
Ø Alat dan Bahan merunduk :
1. Tumbuhan yang dapat dirundukkan (melati,arbei,jambu air,mawar,apel , sirih , alamanda)
2. Pot
3. Tanah
4. Pupuk
5. Air
6. Pisau/cutter
Ø Langkah Kerja  merunduk:
1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
·          Keuntungan merunduk :
- sifat buah/bunga sama dgn induknya, dpt mhasilkan individu baru dengan cepat.
- Tingkat keberhasilan tinggi.
·          Kerugian merunduk :
- Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
- hanya bisa dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis dan cukup dekat dengan permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif besar.

PERLU DIPERHATIKAN  :
- Usahakan penyiraman tanaman tersebut dilakukan sehari sekali atau melihat kondisi. Apabila media masih basah tidak perlu disiram. Secara umum, pada musim kemarau kondisi media cenderung lebih cepat mengering, sehingga perlu penyiraman lebih intensif. Begitu juga sebaliknya, pada saat musim hujan media cenderung lebih lembab, dan penyiraman dilakukan bila perlu.


E. STEK
 

Stek adalah suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar.
Dengan dasar itu maka muncullah istilah stek akar, stek batang, stek daun, dan sebagainya. Definisi lain dari stek adalah salah satu cara pembiakan tanaman tanpa melalui proses penyerbukan (generatif) tetapi dengan jalan pemotongan batang, cabang, akar muda, pucuk, atau daun dan menumbuhkannya dalam media padat atau cair sebelum dilakukan penyapihan.

Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya mempunyai sifat persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu kita juga memperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang mempunyai akar, batang, dan daun yang relatif singkat.

Langkah kerja stek batang
1.      Sediakan media tanam, media tanam hendaknya selalu basah dalam pembentukan akar
2.      Batang yang akan distek hendaknya memiliki mata tunas
3.      Batang yang akan distek dipotong kurang lebih 30 cm
4.      Batang tersebut ditanam di media tanam yang telah disiapkan
5.      Jika dari batang tumbuh tunas baru berarti berhasil (kurang lebih 2-3 minggu sudah mulai tumbuh tunas)

Langkah kerja stek daun
1.      Sediakan media tanam, media tanam hendaknya selalu basah dalam pembentukan akar
2.      Daun yang akan di stek harus punya mata tunas
3.      Potong daun yang memiliki mata tunas
4.      Daun yang sudah dipotong letakkan dimedia tanam yang sudah disediakan
5.      Jika sudah tumbuh tunas berarti berhasil.

Langkah kerja stek akar
1.      Sediakan media tanam, media tanam hendaknya selalu basah dalam pembentukan akar
2.      Siapkan akar yang akan di stek harus memiliki mata tunas
3.      Potonglah akar yang ada mata tunasnya kurang lebih 20 cm
4.      Letakkan didalam media tanam yang telah disiapkan kurang lebih kedalaman tanah 2 cm
5.        Jika sudah muncul tunas dari dalam tanah berarti berhasil

Keuntungan dari stek
Perkembangbiakan vegetatif  buatan  yang lebih efisien jika dibandingkan dengan cara vegetatif buatan yang lain karena cepat tumbuh dan penyediaan bibit dapat dilakukan dalam jumlah yang besar.

Kerugian dari stek
·        Perkembangbiakan vegetatif buatan pada stek kesulitan yang dihadapi adalah selang waktu penyimpanan tanaman yang di stek ,waktu relatif pendek antara pengambilan yang akan di stek  dan akan penanaman.
·        Tumbuhan induk yang di stek menderita karena pohon jadi meranggas dipotong,jika berlebihan tanaman induk , menjadi mati


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...