RSS

LAILATUL QODAR


Lailatul Qodar

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS Surah Al-Qodr [97]: 3)
Postingan hadits yang lalu telah diuraikan:
Romadlon adalah bulan yang penuh berkah. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan.
1000 bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan. Apakah mudah meraihnya?
Apakah mudah sekolah SD 6 tahun? Apakah mudah sekolah SMP 3 tahun dst. Pasti ada usaha yang sesuai kan?

Kiat yang harus dipakai:
• Apakah Romadlon tahun ini pasti akan kita alami tahun berikutnya?
• Apakah sesuatu yang besar bisa dicapai dengan usaha yang kecil (sekenanya?)
• Apakah tanpa ilmu sesuatu bisa berhasil? Membuat gethuk bisakah tanpa ilmu? Membuat pesawat Air Bus bisakah tanpa ilmu? Membuat pesawat ulang alik yang kecepatannya 30.000 km bisakah tanpa ilmu? Naaahhhh...bisakah dapat bonus 83 tahun 4 bulan dengan kemuliaan, pengampunan, ridlo Allah swt dan tentu surga-Nya dapat dicapai tanpa ilmu?

Kalau jawaban teman-teman, ya untuk memperoleh Lailatul Qodar perlu ilmu dan usaha yang sepadan, mohon disimak hadits-hadits ini. Cuma sebagian, dari Shahih Bukhari, tetapi insyaAllah bisa diterapkan untuk keperluan itu.

Manfaat Lailatul Qodar

صحيح البخاري ١٧٦٨ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
صحيح البخاري ١٧٦٨
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya". (Shahih Bukhari)

Kapan terjadinya?

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
صحيح البخاري ١٨٧٨
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan". (Shahih Bukhari)

عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يُخْبِرُ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى رَجُلَانِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ إِنِّي خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَإِنَّهُ تَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ الْتَمِسُوهَا فِي السَّبْعِ وَالتِّسْعِ وَالْخَمْسِ
صحيح البخاري ٤٧
Dari Anas bin Malik berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qodar, lalu ada dua orang muslimin saling berdebat. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qodar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qodar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka itu intailah (lailatul qodar) itu pada hari yang ketujuh, enam dan lima ". (Shahih Bukhari)

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ وَكَانَ لِي صَدِيقًا فَقَالَ
اعْتَكَفْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ مِنْ رَمَضَانَ فَخَرَجَ صَبِيحَةَ عِشْرِينَ فَخَطَبَنَا وَقَالَ إِنِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ أُنْسِيتُهَا أَوْ نُسِّيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فِي الْوَتْرِ وَإِنِّي رَأَيْتُ أَنِّي أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ فَمَنْ كَانَ اعْتَكَفَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْيَرْجِعْ فَرَجَعْنَا وَمَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً فَجَاءَتْ سَحَابَةٌ فَمَطَرَتْ حَتَّى سَالَ سَقْفُ الْمَسْجِدِ وَكَانَ مِنْ جَرِيدِ النَّخْلِ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْجُدُ فِي الْمَاءِ وَالطِّينِ حَتَّى رَأَيْتُ أَثَرَ الطِّينِ فِي جَبْهَتِهِ
صحيح البخاري ١٨٧٧
Dari Abu Salamah berkata; Aku bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudriy yang merupakan salah seorang sahabat karibku. Maka dia berkata: " Kami pernah ber'i'tikaf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada sepuluh malam pertengahan dari bulan Ramadhan. Kemudian Beliau keluar pada sepuluh malam yang akhir lalu memberikan khuthbah kepada kami dan berkata: "Sungguh aku diperlihatkan (dalam mimpi) tentang Lailatul Qadar namun aku lupa atau dilupakan waktunya yang pasti. Namun carilah pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud diatas tanah dan air (yang becek). Oleh karena itu siapa yang sudah beri'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka pulanglah". Maka kami pun pulang. Dan tidaklah kami melihat awan yang tipis sekalipun di langit hingga kemudian tiba-tiba datang awan yang banyak, lalu hujan turun hingga air menetes (karena bocor) lewat atap masjid yang terbuat dari dedaunan kurma. Kemudian setelah shalat (Shubuh) selesai aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud diatas air dan tanah yang becek hingga aku melihat sisa-sisanya pada dahi Beliau. (Shahih Bukhari)

Bagaimana usaha Rasulullah saw menyongsongnya?

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
صحيح البخاري ١٨٨٤
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber'ibadah dan membangunkan keluarga Beliau". (Shahih Bukhari)

Kesimpulan:
- Lailatul Qodar sangat mulia dan merugi jika kita yang sudah beramal di bulan Romadlon tidak mendapatkannya
- Manfaatnya sudah jelas yakni lebih baik daripada 1000 bulan, pengampunan dosa-dosa (tentu saja ridlo Allah swt)
- Kejadiannya kita jemput di 10 hari terakhir Romadlon, karena dirahasiakan oleh Allah swt demi kebaikan kita
- Usaha yang keras dengan ilmu yang cukup harus dilakukan sebagaimana Rasulullah saw:
1. mengencangkan sarung (mengurangi makan)
2. berjaga (melek) di malam itu, dengan melakukan ibadah yang telah masyhur (sebagian telah kita posting, yakni shalat malam, membaca Al-Qur’an, dzikir, berdoa dan i’tikaf. Postingan tentang i’tikaf menyusul setelah ini)
3. membangunkan semua anggota keluarga untuk beribadah.

Sekedar saran/masukan: setop dulu menonton TV, bioskop, kirim/baca BBM/sms/whatsApp dll yang kurang penting. Bagi anak-anak libur main game, pantang ngabuburit (ketika doa sangat makbul kok malah keluyuran.....). Bagi ibu-ibu stop belanja. Semua itu kalah penting dibanding Lailatul Qodar.
Semuanya mengatur manajemen tidur, misal tidur siang untuk bekal melek malamnya i’tikaf dan ibadah di masjid atau melek dan ibadah di rumah bagi yang kesehatannya menjadi halangan.
Kita jaga kesehatan agar prima di 10 malam terakhir bulan Romadlon.

Semoga kita mendapat pertolongan Allah swt, diridloi-Nya, bisa memperoleh Lailatul Qodar di Romadlon ini dan setelahnya manakala kita masih diijinkan berada di dalamnya oleh-Nya. Amiiin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...