RSS

PENGETAHUAN SEPUTAR ANTIOKSIDAN

PENGETAHUAN SEPUTAR ANTIOKSIDAN

Antioksidan dan Peranannya Bagi  Peralatan Alat Kesehatan

Telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan merupakan hal terpenting dan utama dalam kehidupan manusia dibandingkan lainnya seperti jabatan, kekuasaan, pangkat, ataupun kekayaan. Tanpa kesehatan yang optimal, semuanya akan menjadi tidak bermakna, oleh karena itulah sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang.Studi epidemiologi menunjukkan ada kaitan erat antara status kesehatan dan usia harapan hidup manusia dengan pola konsumsinya. Masyarakat di daerah yang banyak mengkonsumsi protein, lemak, gula dan garam misalnya, ternyata lebih banyak ditemukan sebagai penderita penyakit-penyakit degeneratif dibandingkan masyarakat di wilayah yang banyak mengkonsumsi karbohidrat, serat dan vitamin.


Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia, memotivasi para peneliti pangan dan gizi Indonesia untuk mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari sumber alami.
Tingginya biodiversity kekayaan alam dan bahan-bahan indigenous yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada bangsa Indonesia, merupakan potensi yang sangat berharga dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakatnya.
Antioksidan dan sumber-sumbernya
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell, 1990).
Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
 1. Antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia)
 2.  antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami).



Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diijinkan penggunaanya untuk makanan dan penggunaannya telah sering digunakan, yaitu a. butil hidroksi anisol (BHA),
b. butil hidroksi toluen (BHT),
c. propil galat,
d.  tert-butil hidoksi quinon (TBHQ)
e.  tokoferol.
Antioksidan-antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial.
Antioksidan alami di dalam makanan dapat berasal dari
 (a) senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua komponen makanan,
 (b) senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan,
 (c) senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke makanan sebagai bahan tambahan pangan (Pratt, 1992).
Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang berasal dari tumbuhan. Kingdom tumbuhan, Angiosperm memiliki kira-kira 250.000 sampai 300.000 spesies dan dari jumlah ini kurang lebih 400 spesies yang telah dikenal dapat menjadi bahan pangan manusia.
 Isolasi antioksidan alami telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak selalu dari bagian yang dapat dimakan.
Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari (Pratt,1992).
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain.

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) biasa digunakan sebagai bumbu atau obat tradisional.  Komponen-komponen pedas dari jahe seperti 6 gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang cukup. Dari ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka dari fraksi non volatilnya setelah pemurnian, ditemukan adanya empat senyawa turunan gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan kuat (Nakatani,1992).
Ada beberapa senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan telah berhasil diisolasi dari kedelai (Glycine max L.), salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid kedelai adalah unik dimana dari semua flavonoid yang terisolasi dan teridentifikasi adalah isoflavon.
Mekanisme kerja antioksidan
Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.
Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil (Gordon,1990).
Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi (Gambar 1).  Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru (Gordon, 1990).
Inisiasi      :     R*  +  AH  ———->  RH  +   A*
Radikal lipida
Propagasi  :    ROO*   +   AH  ——->  ROOH  +   A*
Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap radikal lipida (Gordon 1990)
Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2).  Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji.
AH   +    O2     ———–>   A*    +   HOO*
AH  +  ROOH  ———>   RO*  +   H2O  +  A*
Gambar 2. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi tinggi (Gordon 1990)
Peranan antioksidan pada kesehatan
Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress oksidatif.
Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.
Bila umumnya masyarakat Jepang atau beberapa masyarakat Asia jarang mempunyai masalah dengan berbagai penyakit degeneratif, hal ini disebabkan oleh menu sehat tradisionalnya yang kaya zat gizi dan komponen bioaktif. Zat-zat ini mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, yang berperan penting dalam menghambat reaksi kimia oksidasi, yang dapat merusak makromolekul dan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Antioksidan vs kardiovaskular dan kanker
Peran positif antioksidan terhadap penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah) juga banyak diteliti. Antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi.
Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan.
Adapun untuk kanker dan tumor banyak ilmuwan spesialis setuju bahwa penyakit ini berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan pada mutasi gen dapat terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.
Penutup
Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Pengetahuan bagaimana cara pencegahan proses oksidasi ini sangat diperlukan, yang pada gilirannya sangat bermanfaat pada pemeliharaan kesehatan setiap individu. Pengetahuan berbagai jenis antioksidan yang ada di alam serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh sangat membantu kita dalam mengatur pola makan untuk mendapatkan tubuh sehat dan bugar.
Berbagai kajian dan studi tentang antioksidan masih perlu dilakukan mengingat manfaatnya yang besar bagi kesehatan. Bahan-bahan alam dari laut seperti tumbuhan mikro alga dan hewan laut perlu di eksplorasi karena kandungan bioaktifnya terutama antioksidan belum secara tuntas dieksplorasi.
 
Kandungan Antioksidan Paling Banyak Ada Disini di 10 Makanan Berikut!

Antioksidan sangat dibutuhkan bagi tubuh untuk mencegah dan melawan penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker. Banyak makan makanan yang mengandung antioksidan juga bisa membuat orang awet muda. Ini dia nutrisi dengan kandungan antioksidan paling banyak.

Antioksidan berfungsi untuk melawan radikal bebas dalm tubuh, yang dapat mencegah penyakit jantung dan kanker, menurunkan tekanan darah dan memperlambat efek penuaan.

Berikut nutrisi-nutrisi dengan kandungan antioksidan paling banyak, seperti dilansir onlymyhealth :

1. BUAH BERI
Buah beri banyak mengandung serat, mineral dan vitamin yang sarat dengan antioksidan. Blueberry, raspberry dan blackberry kaya dengan proanthocyanidins, antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker dan penyakit jantung. Blueberry juga dapat menunda timbulnya gejala berkaitan dengan usia seperti hilangnya fungsi kognitif.

2. BROKOLI
Brokoli dan sayuran lain seperti kol, kembang kol dan kubis Brussel, dapat membantu mencegah kanker dan mencegah penyakit jantung. Sayuran-sayuran ini mengandung senyawa yang disebut indole-3-carbinol, yang dapat mengurangi risiko kanker payudara dan kanker sensitif estrogen lain, seperti kanker indung telur dan leher rahim.

3. TOMAT
Tomat dapat menangkal beberapa jenis kanker, mencegah degenerasi macular dan katarak. Tomat mengandung lycopene, antioksidan dari keluarga karotenoid. Lycopene dapat membantu mencegah kanker paru-paru, usus besar dan payudara. Tomat juga mengandung antioksidan glutathione, yang membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

4. ANGGUR MERAH
Anggur merah kecil dapat menjaga jantung Anda berdetak lebih lama karena resveratrol dan quercetin banyak ditemukan dalam anggur merah. Antioksidan ini merupakan antioksidan kuat yang meningkatkan kesehatan jantung dengan bertindak sebagai pemulung radikal bebas, mengurangi agregasi trombosit dan membantu pembuluh darah tetap terbuka dan fleksibel. Resveratrol juga dapat melindungi terhadap kanker dan mengurangi risiko tukak lambung dan stroke.

5. BAWANG PUTIH
Bawang putih dikemas dengan antioksidan yang dapat membantu menangkis kanker, penyakit jantung dan efek penuaan. Senyawa sulfur yang memberikan bau tajam bawang putih dianggap bertanggung jawab atas manfaat penyembuhan. Bawang putih menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol, mengurangi tekanan darah, melawan radikal bebas dan menjaga darah dari pembekuan.

6. BAYAM
Lutein bayam (antioksidan yang ditemukan dalam bayam) adalah pigmen utama di daerah makula, yang dapat membantu melindungi penglihatan Anda. Orang yang makan bayam cenderung untuk mengembangkan katarak dan degenerasi makula. Lutein muncul untuk bekerja dengan melindungi retina dari kerusakan akibat sinar matahari dan melawan radikal bebas yang dapat membahayakan mata.

7. TEH
Teh telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, stroke dan penyakit lainnya. Antioksidan katekin dalam teh hijau teroksidasi dalam proses pembuatan teh hitam, membentuk perlawanan terhadap radikal bebas.

8. WORTEL
Wortel sarat dengan antioksidan kuat yang disebut beta-karoten, yang juga ditemukan pada buah bit, ubi jalar dan sayuran berwarna oranye. Beta-karoten memberikan perlindungan terhadap kanker, penyakit jantung, dan perkembangan rheumatoid sebanyak 70 persen.

9. KEDELAI
Kedelai dapat membantu mencegah kanker, menurunkan kolesterol, mencegah osteoporosis dan mengurangi efek menopause. Sebagian besar manfaat kesehatan dari kedelai telah dikaitkan dengan genistein dan isoflavon lainnya, yang menyerupai estrogen alami dalam tubuh.

Genistein dapat membantu mencegah kanker payudara, usus besar dan prostat. Kedelai dapat mengurangi baik tingkat kolesterol secara keseluruhan. Kedelai juga dapat mencegah osteoporosis.

10. GANDUM
Vitamin E dalam biji-bijian adalah antioksidan kuat yang memainkan peran dalam mencegah kanker. Hal ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh, memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer, mengobati radang sendi, mencegah kulit terbakar dan mengobati infertilitas pria.

Biji-bijian kaya akan asam fitat, yang dikenal sebagai IP-6, antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi terhadap kanker payudara, usus besar dan kanker hati.

SEMOGA BERMANFAAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...